PERNYATAAN RESMI AL-QAIDA
SYAHIDNYA OSAMAH BIN LADEN
بسم الله الرحمن الرحيم
[Tanzhim Qo’idatul Jihad – Pimpinan Umum]
Engkau hidup Terpuji dan Mati sebagai Syuhada
Statement seputar Pertempuran Keengganan dan Syahidnya
Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah
diterjemahkan oleh:
=================================================
Segala Puji bagi Allah yang telah Berfirman :
{وَلَئِنْ قُتِلْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ}
“Dan sungguh kalau kamu gugur di
jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih
baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan”. (QS. Ali Imran : 157)
Sholawat dan Salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi-Nya yang telah bersabda : “Aku
benar-benar berhasrat untuk bisa terbunuh di jalan Alloh, kemudian
dihidupkan kembali, kemudian terbunuh lagi, kemudian dihidupkan kembali,
kemudian terbunuh lagi” beserta Keluarga dan Para Sahabat Beliau
yang telah menyebarkan Al-Haq dengan Keadilan mereka, menjaga Dien ini
dengan leher-leher mereka, dan mengalirkan darah-darah mereka untuk
meninggikannya.
{فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا}
“Lalu mereka tidak merasa lemah dengan apa yang menimpa mereka dijalan Alloh, tidak melemah dan berputus asa” (QS. Ali Imron : 146)
dan siapa saja yang menapaki jalan mereka, berjihad seperti Jihad
mereka dan bersabar sebagaimana Kesabaran mereka hingga Hari Kiamat
kelak. Amma Ba’du.
Pada hari yang bersejarah bagi Ummat
Islam yang Agung, bukan hal yang baru bagi para pahlawan dan tokoh
sepanjang usianya yang berbarokah, dan di atas jalan yang terhampar yang
ditapaki oleh Para Pendahulu maupun Penerusnya yang terbaik,
terbunuhlah Syaikh Mujahid Komandan yang Zuhud Al Muhajir Abu Abdillah
Usamah bin Muhammad bin Laden semoga Allah merahmati Beliau di medan
kejujuran, dimana beliau telah membenarkan Ucapannya dengan Perbuatan
dan seruan dengan bukti, untuk menyusul rombongan Ummat terhormat, yang
prosesinya sambung menyambung, antara para komandan agung, para
pasukan yang jujur dan para Kesatria yang Mulia, beliau enggan untuk
memberikan kehinaan dalam agamanya, melepaskan kepemimpinannya dan
menghinakan diri kepada mereka yang tertimpa kehinaan dan kenistaan dari
kalangan orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat. Beliau
melawan senjata dengan senjata, kekuatan dengan kekuatan. Dan siap
berhadapan dengan kekuatan besar yang angkuh yang keluar dengan semua
peralatan perang, Perbekalan, Pesawat-pesawat dan para sekutunya dengan
Sombong dan pamer kepada Manusia. Tekad beliau tidak melemah di hadapan
mereka dan tidak merosot nyalinya, bahkan beliau hadapi mereka secara
langsung (berhadapan) seperti gunung yang kokoh, dan memang beliau
laksana gunung yang kokoh.
Beliau terus mengikuti jalannya
pertempuran yang semakin dahsyat dan orang yang melihatnya akan ciut
padahal beliau telah berusia udzur, dan beliau tetap menunaikan amanah
hingga terkena tembakan pengkhianatan dan kekufuran, untuk kemudian
beliau serahkan ruh kepada sang penciptannya, seraya bergumam:
Barang siapa yang
mengorbankan ruh yang mulia kepada Robbnya ### Untuk melawan kebatilan
mereka, lalu bagaimana dia bisa dicela ??
Agar beliau tutup hidupnya yang
bercahaya terang dengan kemuliaan yang telah dia cari selama
bertahun-tahun. Beliau merentas daratan untuk mencari dan berhasrat
untuk mendapatkannya, hingga beliau menjumpainya dengan gembira ketika
hal itu datang kepadanya : itulah kesyahidan di jalan Alloh :
{وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ}
“Sifat-sifat yang baik itu tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan
yang besar.” (QS. Fushilat : 35)
Dan Kata-kata beliau akan sentiyasa
bergema di langit : “Orang yang bahagia adalah orang yang Allah pilih
sebagai Syahid”. Anggapan beliau ini bukanlah anggapan orang yang lemah
semata…!!!”
Siapa yang beranggapan bahwa
orang yang terjun dalam kancah pertempuran ### Adalah tidak akan
tertimpa kematian, berarti dia memiliki anggapan yang lemah
Maka, selamat wahai umat Islam atas
kesyahidan sang anak yang berbakti, Usamah. Setelah melewati kehidupan
yang penuh dengan kesungguhan dan pengorbanan, tekad dan kesabaran,
tahridh dan jihad, kebaikan dan kedermawanan, hijrah dan safar, nasehat
dan organisir yang baik, hikmah dan pengalaman, usia Syeikhul Jihad pada
abad ini telah ditutup agar darah, kata-kata, peran dan penutupan usia
beliau tetap menjadi ruh yang mengalir di dalam setiap rongga tubuh
generasi Islam, dari generasi ke generasi.
Mereka telah belajar dari beliau bahwa
kemuliaan tidak dibangun dengan angan-angan dan khayalan, bahwa
keqiyadahan itu bukanlah kebanggaan dan pajangan, bahwa aqidah dan
prinsip itu bukanlah sekedar kata-kata yang terucap di lidah, bahwa
agama itu tidak akan menang dengan membuang-buang waktu, kerja dan
obrolan, bahwa jalan kemuliaan – di dunia dan akherat – itu terbuka bagi
siapa yang mau membayar harganya dan menanggung deritanya, bahwa
kepemimpinan dalam agama tidak akan diperoleh kecuali dengan sabar dan
yakin, dan bahwa modal utama seseorang itu adalah kejujuran dan
keikhlasan.
Jika Amerika berhasil membunuh Syeikh
Usamah maka itu bukanlah hal yang memalukan. Bukankah para pejuang dan
pahlawan itu hanya terbunuh di medan laga ?? dan setiap ajal itu telah
ditentukan. Tetapi apakah Amerika dengan media, antek-antek,
persenjataan, para tentara, intelegen dan semua sarana mereka mampu
untuk mematikan jihad yang syeikh Usamah telah hidup karenanya dan
terbunuh dijalannya ??? Sekali-kali tidak…. Syeikh Usamah tidak pernah
membangun tandzim yang akan mati dengan kematian beliau, dan lenyap
sepeninggal beliau :
{يُرِيدُونَ
لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ
وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ * هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى
وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُشْرِكُونَ}
“Mereka hendak memadamkan cahaya
Alloh dengan mulut-mulut mereka, dan Alloh akan menyempurnakan cahayanya
meskipun orang-orang kafir tidak suka. Dialah yang telah mengutus
Rosul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar Dia
memenangkannya diatas semua agama yang ada meskipun orang-orang musyrik
tidak suka”. (QS. Shoff : 8-9)
Ayat-ayat ini akan menjadi panah yang
menancap di leher-leher mereka yang bisu dan tuli lagi tidak berakal.
Dan agama Alloh Ta`ala – termasuk jihad di jalan Alloh – akan tetap
tegak berdiri selamanya, yang aqidahnya akan dibawa oleh hati-hati yang
suci, dihidupkan oleh tangan-tangan bersih, dan eksistensinya akan
diraih oleh sekelompok orang yang jujur, yang tidak terpengaruh oleh
orang yang hendak menyelisihi dan menghinakan mereka hingga datang janji
Alloh.
Sesungguhnya Syeikh Usamah bin Ladin –
semoga Alloh merahmati beliau – bukanlah seorang Nabi yang diutus di
abad 20, tetapi beliau hanya seorang lelaki muslim dari umat Islam yang
mulia ini, yang telah mengambil kitab dengan kekuatan, dan menjual
dunia untuk mendapat akherat, serta berusaha untuk mencapainya
sebagaimana yang kami sangkakan … maka Alloh pun mengangkatnya ketika
beliau mau mengangkat agama-Nya, memuliakannya ketika beliau berusaha
untuk memuliakan kalimat-Nya, dan membuat gentar bangsa-bangsa kafir
dengan beliau ketika beliau hanya takut kepada Robbnya.
Sungguh, umat yang telah melahirkan
Usamah adalah umat yang subur, dan akan muncul dari padanya para ksatria
dan pahlawan seperti beliau, diantara orang-orang yang menikmati
pengorbanan, merasa tersiksa dengan kesabaran dan tenggelam dalam
kehidupan musuh-musuh mereka dan dibukakan bagi mereka pintu-pintu
negaka jahim, atau menggiring mereka menuju surga dengan borgol. Jadi,
universitas iman, qur`an dan jihad yang telah meluluskan Syeikh Usamah
bin Ladin tidak dan tak akan pernah tertutup pintu-pintunya. Kitabulloh
akan terus terjaga, ayat-ayatnya akan selalu dibaca di tengah malam dan
siang, dan tak akan pernah terhapus meskipun seluruh penghuni bumi
bersatu.
Bagaimana tidak …?? Sedangkan umat kita
yang muslim pada hari ini sangat antusias menyambut agamanya, sangat
besar pengorbanannya demi membela aqidahnya dan begitu kuat menghadapi
musuh-musuhnya serta sangat tahu tentang hakekat yang akan dicapainya,
setelah tumbuh generasi bertaqwa nan suci di dalamnya, Syeikh Usamah –
semoga Alloh merahmati beliau telah menanamkan saham yang baik bersama
para rekan beliau, yaitu para komandan yang baik dan para da’i yang
sholih dan pilihan.
Sebuah generasi yang semakin tinggi
dengan imannya, semakin mulia dengan islmanya, dan mampu menghinakan
Barat yang kafir, dan arogansi peradabannya yang menipu, sebuah
peradaban asusila, kotor, bobrok, dan tidak masuk akal.. sebuah generasi
yang menjadikan kematian komandannya sebagai sebuah keuntungan yang
akan memupuk loyalitasnya kepada agama bukan kerugian yang menjadikannya
mundur ke belakang. Dengan penuh iman dan yakin beliau terus mengulang
firman Alloh Ta`ala :
{وَكَأَيِّنْ مِنْ
نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا
أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا
وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ * وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ
قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا
وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ *
فَآتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآخِرَةِ
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ}
“Dan berapa banyaknya nabi yang
berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang
bertakwa, mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka
di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh).
Allah menyukai orang-orang yang sabar. (*) Tidak ada doa mereka selain
ucapan: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan
kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan teguhkanlah pendirian
kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (*) Karena itu Allah
memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
akhirat. dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imron : 146 – 148)
Jika cahaya Islam dan Jihad bisa padam
dengan terbunuh atau meninggalnya seseorang, niscaya cahaya tersebut
akan lenyap sejak hari meninggalnya pemimpin manusia Muhammad SAW
sehingga banyak bangsa Arab yang murtad, atau niscaya lembarannya akan
dilipat sejak hari Amirul Mukminin Umar bersimbah darah di mihrabnya,
Utsman di hadapan mushhafnya dan Ali di tengah jalan -semoga Alloh
meridhoi mereka semua-. Berapa… Dan berapa banyak Para Komandan yang
berjalan diatas petunjuk mereka, yang telah memenuhi bumi dengan
penyebutan, penaklukan dan jihad mereka baik di belahan timur maupun
barat. Cahaya kebenaran tidak akan pernah padam dengan kematian mereka
ataupun berbaliknya para pengikut mereka sepeninggal mereka. Tetapi
sebaliknya, dengan terbunuhnya mereka, justru mereka semakin marah
terhadap para musuh dan akan terus melakukan aksi pembalasan, dan Panji
Kebenaran berada di tangan mereka seraya melantunkan firman Robb mereka :
{مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى
نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا}
“Di antara orang-orang beriman itu
ada orang-orang yang berlaku jujur dengan apa yang mereka janjikan
kepada Alloh, maka diantara mereka ada yang terbunuh dan diantara mereka
juga ada pula yang menunggu dan mereka tidak merubah janjinya” (QS. Al-Ahzab : 23)
Berangkat dari ayat di atas, kami dari
Tanzhim Qo`idatul Jihad berjanji kepada Alloh subhanah –dan kami
memohon pertolongan, bantuan dan keteguhan kepada Alloh– untuk terus
berjalan di atas jalan jihad yang telah dilalui oleh para komandan kita
di bawah pimpinan Syeikh Usamah tanpa ragu dan bimbang. Kami tidak akan
pernah berhenti atau jenuh hingga Alloh memberi keputusan antara kami
dan musuh dengan benar dan Allohlah sebaik-baik pembuat keputusan.
Setelah itu, tidak menjadi masalah apakah kami akan melihat kemenangan,
penakhlukan dan tamkin ataupun kami mati karenanya :
{فَلْيُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ الَّذِينَ يَشْرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ وَمَنْ
يُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيُقْتَلْ أَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ
نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا}
“Karena itu hendaklah orang-orang
yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan
Allah. barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau
memperoleh kemenangan Maka kelak akan kami berikan kepadanya pahala yang
besar” (QS. An Nisa : 74)
Begitu juga, kami menegaskan bahwa darah
Syeikh Mujahid Usamah bin Ladin -semoga Alloh merahmati beliau- lebih
berat dan lebih berharga di sisi kami dan di sisi setiap muslim dari
pada beliau meninggal begitu saja. Dan dengan idzin Alloh, darah
tersebut akan terus menjadi laknat yang akan menghantam orang-orang
Amerika dan para jongos mereka, serta akan mengejar mereka baik di luar
maupun di dalam negeri mereka sendiri. Sebentar lagi –dengan pertolongan
Alloh– kami akan benar-benar merubah kesenangan mereka menjadi
kesedihan, kami akan campur adukkan darah mereka dengan air mata mereka,
dan kami akan benar-benar mewujudkan sumpah Syeikh Usamah –semoga Alloh
merahmati beliau- : “Amerika tidak akan pernah merasa aman, begitu
juga siapa saja yang hidup di Amerika hingga keluarga kami yang berada
di Palestina merasa aman. Dan para tentara Islam akan terus bergerak,
baik secara bergerombol maupun sendiri-sendiri, mereka akan terus
mengatur dan menyusun langkah tanpa lelah, bosan, putus asa, menyerah,
lemah dan futur hingga mereka melakukan serangan dahsyat yang akan
membuat seorang anak kecil beruban sebelum waktunya”.
Kami juga menyeru rakyat kami Umat Islam
yang berada di Pakistan, di mana Syeikh Usamah terbunuh di bumi mereka,
untuk segera bergerak dan bangkit untuk membersihkan kotoran yang
ditorehkan oleh sekelompok pengkhianat dan pencuri kepada mereka ini,
yang telah menjual segala sesuatu kepada para musuh umat ini, dan tidak
peduli dengan perasaan masyarakat mulia yang berjihad ini, dan hendaklah
mereka melakukan gerakan Intifadhoh (perlawanan) besar-besaran
untuk membersihkan negeri mereka (Pakistan) dari najis orang-orang
Amerika yang telah melakukan kerusakan di dalamnya :
{إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ}
“Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah suatu kaum hingga mereka melakukan perubahan terhadap diri mereka sendiri”. (QS. Ar Ra`du : 11)
Begitulah, Syeikh enggan untuk
meninggalkan dunia ini sebelum ikut serta merasakan kebahagiaan Umat
Islam dengan kebangkitannya dengan berani melakukan perlawanan terhadap
kedholiman dan orang-orang dholim, dan beliau –semoga Alloh merahmati
beliau– melakukan rekaman suara satu minggu sebelum beliau terbunuh yang
berisi ucapan selamat, nasehat dan arahan-arahan. Yang akan kami rilis
sebentar lagi dengan idzin Alloh, dan beliau menutupnya dengan bait-bait
berikut :
Mengatakan kebenaran kepada thoghut ### Adalah kemuliaan dan kabar gembira
Yang merupakan jalan menuju dunia ### Dan juga jalan menuju akherat
Jika anda mau, matilah sebagai budak ### Tetapi jika anda mau, maka matilah sebagai orang yang merdeka
Kemudian kami memperingatkan Amerika,
jangan berani menyentuh jasad Syeikh Usamah –semoga Alloh merahmati
beliau– atau memperlakukannya dengan tidak layak, ataupun kepada anggota
keluarga beliau yang mulia baik yang masih hidup maupun yang telah
meninggal, dan hendaklah Amerika menyerahkan jasad-jasad tersebut kepada
keluarganya. Jika tidak, maka tindakan buruk apapun yang kalian lakukan
akan kami balas dengan keburukan yang berlipat-lipat. Janganlah kalian
mencela kecuali diri kalian sendiri. Dan kami menyeru umat Islam
semuanya untuk melaksanakan kewajiban mereka dalam hal faridhoh yang
benar ini.
Milik Alloh lah segala urusan, baik sebelum dan sesudahnya, dan orang-orang dholim akan mengetahui kemana mereka akan kembali.
Segala puji bagi Alloh Robb semesta
alam. Semoga sholawat dan salam yang banyak terlimpah kepada Nabi kita
Muhammad serta keluarga beliau.
Tandzim Qo`idatul Jihad / Pimpinan Umum
Selasa 29 Jumadil Ulaa 1432 H
Selasa 29 Jumadil Ulaa 1432 H
=======================