JIHAD FII SABILILLAH !!!
Jihad
dalam konteks perang total antara dua kubu, bertemunya 2 pasukan besar. Antara
yang Haq vs Kebatilan, baik secara langsung atau tidak langsung kedua kubu akan
bertemu dalam suatu pertempuran! Tentu saja ini melibatkan aspek dan pasukan
yang sangat besar. Dalam pembahasan Jihad, bila menilik kepada Al-qur’an maka
akan menemui istilah Jihad fi Sabilillah dan Jihad fi Sabili Thogut. Bahkan ditegaskan bahwa dua
kubu sama–sama berjihad.
Hanya
Allah sebaik – baiknya pembuat kalimat dan perumpamaan! Allah tidak menyebut
“fi sabili muslimin” lawan “fi sabili kufar” karena jihad adalah perang
ideologis yang melibatkan banyak aspek dan golongan umat. Bukan hanya sebatas
antar ras dan negara tetapi juga agama! Bisa jadi seorang Arab muslim berjihad
untuk kepentingan duniawi seraya berlindung dalam isme – isme Iblis, maka ia
telah berjihad fi sabili Thogut. Sedangkan Yahudi muslim yang berjihad dengan
keyakinan bahwa hanya perintah Allah saja yang wajib diperhatikan (dan tak
terpengaruh ucapan tukang ejek), maka ia telah berada di jalan Allah.
Musuh
Islam itu dapatlah kita telaah dan telusuri. Secara instan dapat kita ambil
kriteria sbb:
Komandan Tertinggi : Amirul Mu’minin vs Dajjal
Aqidah
: Tauhid vs Thogut
Agama : Islam vs Caballa / Paganisme
Ideologi : Islam vs Tata Dunia Baru
Tanzim : Jama’ah Islam dll. vs Illuminaty, Freemasonry, Zionist dll
Pasukan : Kaum Mu’minin vs Kaum Kafirin—Munafiqin—Dzalimin (setan).
Dari
kriteria diatas dapatlah anda bayangkan betapa besar aspek kehidupan dan pasukan
yang akan terlibat. Dengan kata lain bahwa peperangan ini akan mengikutsertakan
seluruh penduduk dunia. Apalagi pada saat ini benar – benar berada di era
Informasi Global dimana informasi suatu peristiwa dan permasalahan dapat di
ketahui oleh seluruh umat di muka bumi ini saat itu juga. Dengan demikian sikap
yang akan diambil tiap individu akan mengerucut menjadi suatu sikap yang
menyatu dan membentuk dua buah kubu yang bertentangan, yaitu antara hak dan
bathil. Jama’ah kebenaran melawan Jama’ah kejahatan. Hanya dua itulah pilihan
kita, maka sebagai orang muslim yang setia kepada Allah jangan sampai kita
tergabung dalam barisan Iblis Laknatullah.
Perlu
diketahui bahwa “ISRAEL”
tidak sama dengan “ISRAIL” (Nabi Yakub
AS). Israel adalah negara yang digagas
oleh para Elit Freemasonry, yang menganut Kaballa, sedangkan Israil adalah
turunan nabi. Israil berkomitmen kepada Allah. Sedangkan Israel berasal dari ISis-Ra-EL: nama dewa – dewa kaum Pagan dan Fir’aun. Bahkan
penganut Freemasonry dan Qaballahnya tidak hanya melulu orang Yahudi tapi Ras
bangsa apa saja yang meyakini Lucifernalias Iblis dan
sistemnya sebagai pedoman hidupnya.
Point
penting dari hal yang crushial ini,
bahwa kubu yang bertentangan bisa jadi beranggotakan Ras / bangsa / negara
dll, yang sama. Arab vs Arab, Yahudi vs Yahudi, Eropa vs Eropa, Asia vs Asia dst. Bahkan keyakinan fi ma’na identitas agama
sangatlah mungkin terjadi yaitu Muslim vs Muslim dst. Inilah Jihad Global yang
berlabel Perang Dunia Ke III. Perang melawan negara “Israel” dan bukan perang melawan
negara “Israil”. Perang melawan Zionisme dan bukan melawan bangsa Yahudi.
Perang dahsyat yang genderang perangnya sudah di Tabuh oleh keluarga George
Bush mulai dari “Crusade”
Irak hingga “Perang Melawan Terrorisme”.
Walaupun
musuh Islam sudah jelas didepan mata, namun kaum munafik dan para penjilat seringkali membiaskan pandangan umat
dengan ocehan bahwa musuh kita adalah kemiskinan dan kebodohan. dan upaya itu kiranya cukup berhasil mengaburkan
makna jihad dimata masyarakat luas. Walau begitu bagi anda yang merasa yakin
musuh macem mana yang dihadapi oleh umat Islam saat ini, usah gentar akan
jumlah dan kecanggihan musuh dalam hal tipu-menipu. Kewajiban harus dijalankan. Bersiaplah, inilah nasib hidup kita saat ini,
rapatkan barisan, jangan salah memilih
komandan! Ini bukan perang berebut kekayaan dan kekuasaan tapi menyangkut
kelangsungan hidup umat manusia, menyangkut ideologi, menyangkut cahaya Allah!
Jihad
saat ini adalah perang total, melibatkan berbagai jenis pertempuran, adapun
para pelakunya ibarat “anak panah yang lepas dari busurnya”. Melesatnya anak
panah adalah hasil dari bentangan busur pada suatu titik kulminasi. Maka anak
panah tidak akan pernah melesat kebelakang mengenai penariknya. Itulah mungkin
gambaran dari peperangan dalam konteks jihad. Bahwa sudah menjadi sunatullah
tidak akan ada korban yang menimpa pada keburukan ketika yang dibidik adalah
pihak kebaikan dan demikian pula tidak akan ada azab yang menimpa pihak
kebaikan ketika keburukan menjadi sasaran. Sebab kebaikan dan keburukan
ditentukan hanya oleh Allah SWT. Dan Allah sudah menetapkan bahwa kampung
Akhirat adalah sebaik-baiknya kehidupan. Dan bagi mereka yang “terlalu
khawatir” akan nasib duniawi telah ditetapkan pula kerugiannya. (QS. 6: 32) .
Singkatnya
jihad benar – benar melibatkan dua kubu yang sangat besar, kubu kebaikan vs
keburukan. Bagi mereka yang berjihad fi Sabilillah tidak pernah akan mendapat
kerugian, tak peduli apakah mereka terbunuh atau membunuh, tubuh hancur dan tak
berkubur, sesungguhnya Allah disisi orang – orang yang bertaqwa! Siapa lagi
yang mampu memberikan "reward" dan "effort" secara pantas dan adil SELAIN Allah?. Bila kita berkorban jiwa raga untuk
selain Allah, maka itulah sebodoh-bodohnya perbuatan. Siapapun yang dalam
hatinya tidak terbetik untuk berjihad fi sabilillah, apalagi anti-pati ketika
mendengar kata jihad, maka bangkainya seperti bangkai jahiliyah!
Pihak
“fi Sabilillah” berpedoman pada manhaj Rasulullah dan Para
sahabatnya. Kaum yang bertaqwa yang “membaguskan pakaian”
dan menjaga kemaluannya. Sedangkan pihak “fi Sabili
Thogut” adalah kaum yang bersifat lunak dan santun kepada kaum yang gemar
melakukan apa yang dilaknat dan dikutuk oleh Allah SWT! Suatu kaum yang
memiliki fasilitas dan kekayaan duniawi namun hobi mengumbar fitnah, penipuan
dan kerusakan di dunia ini. Simpatisan Thogut hanyalah terdiri dari para
pembenci segala hal yang bisa mendatangkan Ridho Allah SWT seraya sangat
bergairah kepada hal yang menimbulkan laknat dan murkaNya. (QS. 47 : 28).
Dua
kubu besar itu adalah Haq dan Bathil. Kubu
yang Haq digawangi Allah SWT, sedangkan yang Bathil digawangi Iblis
Laknatullah!. Keduanya akan terus bertempur hingga ketetapan akhir dari Allah
tiba. Dan tentu saja kemenangan sudah ditetapkan, yaitu hanya untuk Allah SWT!.
Jadi sebagai kaum mu’min tidaklah perlu pusing-pusing mengambil keputusan untuk
berangkat jihad, bila ingin kemenangan dan pahala yang besar maka pilihlah
pihak yang akan menang pada akhirnya. Kita dapat mengambil peran dari apa yang
mampu kita lakukan.
Mungkin
semua ocehan ini akan dianggap sebagai “fatalistic mental disorder”
atau apapun itu namanya, yang jelas segala hal centang-perenang masalah serta
fitnah dan bencana dunia ini, hanyalah bagian skenario dari suatu permainan!
‘
so.. Let’s play!
(Inilah pernyataan) pemutusan
perhubungan dari
Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang
musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan
mereka).
(QS.
9 At-Taubah: 1)
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak
ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya
semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak
ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang dzalim.
(QS.
2 Al-Baqarah 193)
Apakah kamu
mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), sedang Allah belum mengetahui
(dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara
kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia
selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS.
9 At-Taubah: 16)
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil
dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi
ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang
besar."
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan)
pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami
yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung,
dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk
mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan
anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar.
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik
bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu
sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang
kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan
muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu
memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja
yang mereka kuasai.
Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat (Nya)
kepadamu; dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali
(mengadzabmu) dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang-orang yang
tidak beriman.
Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk
kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang
Mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman
kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka adzab yang pedih.
(QS.
17 Al-Israa: 5-10)