Friday, March 20, 2009

Syahid



Sebuah penelusuran makna Syahidnya seorang Mujahid
Ditulis oleh : Abi Alwiy

Allah SWT berfirman : " Janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya ". (QS. 2:154).

Dalam ayat ini Allah SWT menegaskan keadaan para Mujahid yang gugur di jalan Allah tidaklah mati melainkan hidup dengan limpahan rahmat dan karunianya. Sebagaimana pada ayat yang lain Allah SWT mengatakan : "Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nimat oleh Allah, yaitu: Nabi, para shiddiqqiin, orang-orang yang mati SYAHID dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya". (QS. 4:69).

Hal ini berarti sudah tidak ada keraguan lagi bahwa Mereka hidup dalam alam yang kita tidak mengetahui dimana?, Negeri apa?, Apakah dapat teraba panca indera ? dsb, Namun dapat kita pahami hikmahnya yakni ketika puncak pengamalan agama (dienul Islam) dilakukan maka janji Allah yang tertera dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist itu nyata adanya. Bukan itu saja bahkan mereka dikumpulkan dalam keadaan yang bahagia, tentram, damai dan penuh kenikmatan bersama para Nabi, para Shidiqqin dan orang-orang sholeh.
Ada beberapa ciri-ciri yang ditampakkan oleh Allah SWT kepada manusia agar mereka yakin akan kebenaran kesyahidan. Diantaranya :
- Jenazah orang yang syahid biasanya utuh tidak membusuk lazimnya jenazah orang biasa
- Menebarkan harum wangi syurga yang tidak pernah ada di dunia ini
- Kepergiannya membuat harum dan kenangan bagi keluarga, kerabat dan umat Islam
- Wajahnya berseri-seri sekalipun tubuhnya rusak dll
- Memancarkan cahaya keimanan sehinga membuat rasa haru, bahagia & mempesona bagi
orang yang memandang jenazahnya.
- Diperlihatkan tanda-tanda kesyahidan lewat fenomena alam, hewan dll.

Semua itu merupakan sebagian saja, masih banyak tanda kesyahidan yang diperlihatkan oleh Allah SWT kepada kita. Seorang Ikhwan bahkan pernah menyaksikan ketika tengah menguburkan seorang Mujahid di Moro, tiba-tiba dari lubang kuburnya memancarkan cahaya terang benderang menuju ke atas langit sehingga suasana gelap dan mendung malam hari berubah menjadi layaknya pagi hari, indaahh sekali. Kemudian kami mendengar dari seorang ikhwan bahwa ketika pemakaman Asy-Syahid Dr. Azhari , terlihatlah oleh beberapa keluarga dan sahabatnya tulisan kalimat syahadat: "Laa Illaha Illalloh Muhammadarosululloh" (huruf arab) yang dibentuk oleh sekumpulan semut. Baru-baru inipun kita tengah menyaksikan bagaimana fenomena alam dan hewan (burung hijau) yang terjadi pada pemakaman Trio BOM Bali: Amrozi, Mukhlas dan Imam Samudra, meskipun mereka telah syahid tetapi tetap memberikan kontribusi yang besar bagi keluarga, sahabat dan umat Islam .Sebesar apapun Orang kafir dan munafiq membenci dan menghalangi dan dengan berbagai cara merusak citra para Mujahid, namun makar Allah SWT tetap tidak dapat terkalahkan.

Maka pantaslah Allah SWT menyatakan dalam QS : Ash-Shaaff : 10-11 yang artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya".


Inilah jalan yang semestinya diaplikasikan saat ini !!, Bukan jalan-jalan thogut yang diasumsikan sama yakni dalam rangka "menegakkan syariat Allah SWT". Padahal Allah SWT tidak ridho pada jalan thogut tersebut. "Liyuhiqqol Haqqo Yayubtilal Batiila !!". Selama kita masih mencampurkan yang haq dan batil atau kita masih duduk bersama-sama orang kafir dan munafiq, selama itu pula kita akan dipusingkan, seperti kaum Nabi Musa as ketika diperintahkan untuk memasuki Kota Palestina. Mereka menolak karena takut, padahal Allah SWT telah menunjukkan jalan bagi mereka.....

"Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (PALESTINA) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena kamu takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. Mereka berkata: Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar daripadanya. Jika mereka keluar daripadanya, pasti kami akan memasukinya. Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nimat atas keduanya : Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman. Mereka berkata: Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja. Berkata Musa: Ya Rabbku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu. Allah berfirman: (Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu. (Qs : Al-Maidah : 21-26)

Demikanlah sepenggal harapan bagi kami khususnya agar dapat menjadi telaah yang lebih dalam bagi para ikhwan yang masih konsisten pada jalan Jihad fii Sabilillah, semoga Allah mempersatukan kita dengan para Nabi, Mujahid, Shidiiqin dan orang-orang sholeh. Amiin.






Translate