Monday, August 20, 2012

KABAR GEMBIRA DAN KARAMAH-KARAMAH
DALAM JIHAD AFGHANISTAN

Kisah-kisah nyata berikut ini mungkin tidak dapat dipercaya dan mungkin dianggap hanya sebagai cerita-cerita dongeng. Saya mendengar kisah-kisah ini dengan kedua telingaku dari mulut mujahidin yang hadir menyaksikan perintiwa tersebut dan saya menulisnya dengan tanganku sendiri.
Saya mendengar karomah-karomah ini dari orang yang terpercaya, yang selalu berada di medan tempur. Sebenarnya kisah itu sangat benyak sekali dan riwayatnya mayoritas mencapai derajat mutawatir. Akan tetapi karena beberapa keterbatasan yang ada, saya tidak bisa mengkisahkan seluruh kisah tersebut. Allah swt. berfirman,

Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimua menjadi tentram karenanya.” QS. Al Anfal: 10
Seandainya imam Bukhari masih hidup, saya kira beliau pasti akan mencantumkan orang-orang yang menceritakan kisah-kisah tentang karomah ini salah satu perowi hadits kepercayaannya.
Sekilas Tentang Syuhada
Jasad para syuhada tidak berubah dan tidak membusuk. Hadits tentang topic ini derajatnya adalah mutawatir, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama fiqih dari madzhab hanafi dan Syafi’i. Disebutkan di dalam buku “Nihayaty al Muhtaj ila Syarhi al Minhaj: 5/131” ditulis oleh Ramli asy Syafi’i di dalam Syarhu Ibaroti al Minhaj, kitab al ‘Ariyah:
“Melainkan apabila jasad itu telah dikubur, orang yang mengkuburnya tidak pulang sampai bekas dari syahidnya hilang.” Kalimat ini menunjukkan bahwa jasad nabi dan orang mati syahid pasti tidak mendapatkan siksa.
Demikian pula dijelaskan oleh ibnu ‘Abidin al Hanafi di dalam hasyiyahnya, kitab jihad:3/238, “Bahwasannya jasad orang yang meti syahid diharamkan bagi bumi memakannya.” Akan tetapi saya tidak mendapatkan satu dalil yang bersambung sampai kepada rasulullah yang menunjukkan tidak adanya siksa yang menimpa jasad orang meti syahid.
Diriwayatkan oleh al baihaqi dengan sanad hasan bahwasannya ketika mata air di lereng gunung Uhud yang juga dekat dengan kuburan Hamzah meluap pada masa Muawiyyah tahun 46 H, maka jasad umar muncul dan tubuh beliau belum berubah (busuk).

Para Syuhada Afghanistan
Umar Hanif menceritakan kepadaku ketika berada di rumah Nashrullah Manshur –dia adalah komandan tinggi Partai Revolusi Islam– dan Umar –komandan militer di Zamrot dan Urjun– di markas kemp Baktia Afghanistan, dia berkata:
  1. Saya belum pernah melihat seorangpun mati syahid, jasadnya berubah atau bau busuk.
  2. Saya belum pernah melihat seorangpun mati syahid, jasadnya dimakan oleh anjing meskipun anjing-anjing itu memakan jasad tentara komunis.
  3. Saya pernah membongkar 12 kuburan setelah berumur 2 atau 3 tahun, dan saya tidak mendapatkan satupun jasad mereka bau busuk.
  4. Saya pernah melihat para syuhada yang berumur lebih dari satu tahun dikubur, luka mereka tetap segar dan mengalirkan darah.
Imam menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat jasad Abdul Majid yang mati syahid setelah berumur tiga bulan masih seperti dahulu dan baunya wangi seperti minyak kasturi.
  1. Syekh Muadzdzin –salah satu anggota dewan musyawarah organisasai Jihad Afghanistan– menceritakan kepadaku, Nashshar Ahmad mati syahid, dan selama 7 bulan tertimbun tanah jasadnya tidak berubah.
  2. Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku: saya melihat 4 orang mati syahid setelah berumur 3-4 bulan. Tiga orang kondisi jasadnya masih sama seperti sedia kala, bahkan jenggot dan kuku mereka semakin panjang. Dan yang satu lagi sebagian wajahnya sudah mulai berubah.
Saudaraku Abdussalam mati syahid. Dan setelah berumur dua pekan kami mengeluarkan jasadnya, ternyata jasadnya masih seperti sedia kala.
Arsalan menceritakan kepadaku, seorang mahasiswa bernama Abdul Bashir mati syahid ketika bersama kami. Pada suatu malam saya mencari jasadnya bersama seorang mujahid bernama Fathullah. Dia berkata kepadaku bahwa jasad Abdul Bashir berada di dekatnya, sebab (kata dia) saya mencium bau wanginya. Kemudian saya juga mulai mencium aroma wangi itu, maka tidak lama kemudian kami menemukan jasadnya dengan aroma wangi yang semakin menusuk. Sungguh saya melihat warna darah yang keluar dari bekas lukanya di kegelapan malam itu memancarkan cahaya.
Umar Ya’qub Bersama Senjata Mesinnya
Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berakta: ada seorang mujahid bernama Umar Ya’qub, dia seorang yang sangat merindukan jihad, yang kemudian mati syahid. Kami mendatanginya sedang tangannya memeluk senjata mesin. Kami mencoba melepas senjata tersebut, namun tidak bisa. Kami berhenti sejenak, kemudian kami berkata kepadanya: wahai Ya’qub, kami adalah saudaramu. Setelah itu dia mau melepas senjatanya untuk kami.

Jasad Sayyid Syah Berada Terdapat Mantel dari Sutra
Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berkata: ada seorang mujahid, dia hafal al Qur’an, namanya Sayyid Syah. Dia seorang ahli ibadah dan rajin melaksanakan shalat tahajut serta memiliki firasat yang tajam seperti datangnya waktu subuh. Dia banyak mendapatkan karomah, kemudian dia mati syahid. Kami mendatangi kuburnya setelah berumur 1, ½ tahun. Saya datang bersama rekan yang lain yang juga komandan tempur, namanya Nurul Haq. Kami membuka kuburan Sayyid Syah yang dahulu saya kubur dengan tanganku, kami mendapati jasadnya seperti sedia kala kecuali jenggotnya yang bertambah panjang. Yang lebih mengherankan lagi, saya mendapati di atas tubuhnya tampak mantel dari sutra yang belum pernah saya melihatnya di muka bumi ini, sayapun menyentuhnya, ternyata baunya sangat wangi, lebih wangi dari minyak kasturi.

Doa Mujahidin Dikabulkan
Maulawi Arsalan –salah satu mujahidin yang terkenal di Afghanistan, dia adalah mujahid yang ditakuti oleh tentara Rusia, sampai-sampai mereka mengatakan, dia adalah orang yang memakan daging manusia–, dia berkata: suatu ketika kami hanya memiliki satu granat dan satu senjata anti tenk, kemudian kami melaksanakan shalat dan berdoa kepada Allah swt. agar Dia menghantamkan granat ini kepada musuh. Saat itu kami berhadapan dengan 200 tenk dan kendaraan berat lainnya. Kami melemparkan granat itu dan tepat mengenai sebuah mobil yang mengangkut bahan peledak sehingga mobil itu meledak dan menghancurkan 86 tenk beserta mobil panser yang lain. Akhirnya musuhpun kalah dan kami mendapat harta ghanimah yang sangat banyak. Dan saya telah bertemu dengan pemuda yang melemparkan granat tersebut di Batur.
Burung Bersama Mujahidin
  1. Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bisa mengenali tanda-tanda pesawat-pesawat tempur musuh akan menyerang kami sebelum mereka sampai ke wilayah kami dengan cara melihat burung-burung yang terbang di atas kemp kami. Ketika kami melihatnya berputar-putar di atas kemp, kami mulai mempersiapkan senjata untuk membalas serangan pesawat-pesawat musuh.
  2. Jalaluddin Haqqoni –salah satu mujahid Afghan yang terkenal– menceritakan kepadaku, dia berkata: saya telah menyaksikan burung-burung itu terbang berkali-kali. Dia datang dan terbang di bawah pesawat-pesawat musuh melindungi mujahidin dari serbuan-serbuan pesawat tempur.
Al Hajj Muhammad Jul –salah satu mujahid di Kunar– menceritakan kepadaku, saya melihat burung-burung terbang bersama pesawat tempur lebih dari sepuluh kali. Burung-burung itu terbang lebih cepat daripada pesawat, padahal kecepatan pesawat tempur yang kita ketahui adalah tiga kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Api Muncul di Seluruh Tempat
Arsalan menceritakan kepadaku: kami pernah berada di daerah Syathuri. Jumlah kami saat itu 25 mujahid. Kami diserbu oleh 2000 pasukan komunis. Setelah kami bertempur selama 4 jam tentara komunis kalah, 70-80 tentara komunis tewas dan 26 tentara tertawan. Kami bertanya kepada para tawanan: kenapa kalian cepat sekali kalah ? mereka menjawab: peluru dan senjata mesin Amerika menyerbu kami dari empat arah. Arsalan berkata: kami tidak memiliki peluruh itu dan tidak pula memiliki senjata mesin. Kami hanya menggunakan granat lempat dan menyerbu dari satu arah.
Arsalan menceritakan kepadaku: kami pernah diserbu oleh kira-kira 120 tenk dan mereka juga membawa kendaraan mobil dengan jumlah banyak. Tiba-tiba peluru kami habis sehingga kami hanya bisa pasrah seandainya menjadi tawanan, namun kemudian kami kembali kepada Allah swt. dengan berdoa, tidak lama kemudian, tiba-tiba bom-bom dan senjata mesin menyerbu tentara komunis dari segala penjuru. Akhirnya tentara komunis kalah, padahal saat itu tidak ada seorangpun selain kami. Kemudian dia berkata: itu adalah malaikat.
Pasukan Berkuda
Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: Kami pernah melakukan penyerangan kepada tentara komunis di wilayah Urjun. Kami membunuh 500 tentara dan 83 orang tertawan. Kami bertanya kepada tawanan, kenapa kalian menyerah dan tidak dapat membunuh seorangpun dari kami kecuali hanya satu? tawanan itu menjawab: kalian menunggangi kuda, ketika kami melepaskan tembakan, dia lari sehingga tembakan itu meleset. Saya berkata: al Qur’an telah menetapkan bahwa para malaikat itu turun ketika perang Badar. Allah swt. berfirman,
Ingatlah), ketika Rabbmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala-kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.” QS. Al Anfal:12Al Qurthubi menjelaskan ayat berikut di dalam tafsirnya
ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” QS. Ali Imran:125Dia berkata: Setiap plajurit yang sabar dan mengharap pahala, maka malaikat akan datang dan ikut perang bersama mereka. Karena Allah swt. telah menjadikan malaikat para mujahidin sampai hari kiamat.

Al Hasan berkata: Mereka berjumlah 5.000, tugasnya menolong orang-orang beriman sampai hari kiamat.
Imam Muslim meriwayatkan di dalam shahihnya (an Nawawi – muslim:21/85) Abu Zamil berkata: Ibnu Abbas menceritakan kepadaku, dia berkata: ketika seorang laki-laki mukmin merasakan penderitaan akibat ulah orang musyrik di hadapannya. Tiba-tiba ia mendengar suara keras dari atas seperti cemeti dan suara penunggang kuda, saraya berkata: saya datang wahai Haizun. Maka dia melihat orang musyrik itu jatuh tersungkur. Ternyata hidungnya memar dan wajahnya terbelah seperti bekas pukulan sebuah cemeti serta tubuhnya berubah mejadi hitam. Kemudian salah seorang dari kaum anshar datang menceritakan peristiwa itu kepada rasulullah saw., beliau bersabda: kamu benar, itu adalah kekuatan yang datang dari langit ketiga.

Muhammad Yasir menceritakan kepadaku tentang orang-orang komunis, apabila mereka memasuki desa dengan tenk-tenknya, mereka akan bertanya tentang kandang-kandang kuda ikhwanul muslimin itu berada. Maka penduduk desa setempat pun heran, karena mereka tidak mengendarai kuda. Kamudian mereka berfikir dan faham bahwa kuda-kuda itu adalah pasukan malaikat.
Peluru Tidak Habis
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, mujahidin memiliki 3-9 butir peluru. Ketika perang dimulai dia menembakkan banyak sekali butir peluru, namun peluru itu tidak kunjung habis dan masih ada dengan jumlah semula.
Dilindas tenk tidak Mati
  1. Abdul Jabbar Niyazi menceritakan kepadaku, dia berkata: ada sebuah tenk berjalan melindas salah seorang mujahid, namanya Ghulam Muhyiddin. Saya melihat dia tidak mati.
  2. al Hajj Muhammad Yusuf –wakil komandan Lokar– menceritakan keapadaku, dia berkata: ada sebuah tenk melindas tubuh Badar Muhammad Jul dan dia tidak mati dan tidak terluka. Saya berkomentar: tidak diketahui apakah dia dilindas di antara roda atau tepat di bawah roda tenk.
Kalajengking Bersama Mujahidin
Allah swt berfirman,
Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri.” QS. Al Muddatstsir: 31
Abdushshamad dan Mahbubullah menceritakan kepadaku: orang-orang komunis mendirikan perkemahan di dataran Qunduz. Tiba-tiba mereka diserbu oleh sekelompok kalajengking. 6 orang disengat dan tewas, sedang yang lain melarikan diri.

Bom Tidak Meledak
  1. Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama 30 Mujahid menghadapi serbuan bom-bom dari pesawat tempur. Semua bom-bom itu meledak, namun tatkala ada satu bom yang beratnya + 54 Kg meluncur ke hadapan kami, bom itu tidak meledak. Seandainya bom itu meledak pasti kami terbunuh.
  2. Abdul Mannan menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama 3000 mujahid berada di satu markas militer, tiba-tiba datang pesawat musuh dan menjatuhkan + 300 bom. Namun tidak ada satupun bom itu meledak. Selanjutnya bom-bom itu kami pindahkan ke Kuwaitah di Pakistan yang dihuni para mujahidin.
Tidak Mempan Oleh Peluru
  1. Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat banyak mujahidin keluar bersamaku dalam sebuah pertempuran. Baju-baju mereka robek oleh peluru, akan tetapi tidak ada satupun peluru yang menembus tubuh mereka.
  2. Syekh Ahmad Syarif menceritakan kepadaku, dia berkata: anak saya pergi bergabung dalam satu pertempuran. Baju yang dia pakai koyak oleh peluru, namun tidak ada satupun peluru yang melukai tubuhnya.
  3. Nashrullah Manshur menceritakan kepadaku, dia berkata: pada hari ini, 1 April 1982, seorang mujahid tertembak di kepalanya sebanyak 10 butir peluru dan 25 butir lainnya bersarang di bagian lengannya dan dia tidak mati.
  4. Maulawi Beir Muhammad menceritakan kepadaku, dia berkata: di sebuah pos penjagaan di daerah Baktia kami bersama 12 mujahidin mendapat serangan dari kira-kira 180 kendaraan tenk, mobil panser dan pesawat tempur. Mereka mengepung kami di posisi tanah yang datar. Ketika kami diserbu, kami berusaha keluar dari medan pertempuran (yang kurang menguntungkan itu) dengan baju yang tercabi-cabik oleh peluru, akan tetapi kami tidak terluka, bahkan kami dapat membunuh 160 tentara komunis dan menghancurkan 3 tenk dan hanya dua orang mujahid syahid.
Cahaya Terang Memancar dari Tubuh Syuhada
  1. Abdul Mannan Muhammad –seorang komandan di Helmand, barat Kandahar– menceritakan kepadaku, dia berkata: kami bersama 600 mujahid dan tentara Kafir berjumlah 6000 tentara Rusia. Mereka membawa 600 tenk dan 45 pesawat. Mereka menyerbu kami hingga 18 hari. Hasil dari pertempuran itu, 33 mujahidin mati syahid. Dan kerugian musuh, 450 tentara tewas, 36 tentara tertawan, 30 tenk hancur dan 2 pesawat tempur jatuh.
Waktupun berlalu dan tibalah musim panas. Jasad syuhada tidak satupun yang membusuk. Di antara syuhada itu ada yang bernama Abdul Ghafur bin Din Muhammad. Dari tubuhnya memancarkan cahaya ke langit setiapmalam. Cahaya itu disaksikan oleh seluruh mujahidin.
  1. Umar Hanif menceritakan kepadaku, dia berakata: pada Bulan Februaari 1982, setiap malam, setelah waktu shalat isya, muncul cahaya yang berputar-putar di halaman selama beberapa saat kemudian menghilang.

Allah swt. berfirman,
Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.” QS. Al Baqoroh:149
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku karomah yang terjadi dari dua pertempuran, padahal banyak pertempuran yang terjadi:
Pertama: perang di masa pemerintahan Taraki dan kedua: Perang pada tahun 1982 M.
Pertama: Perang di masa pemerintahan Taraki
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: problem yang paling besar yang kami hadapi pada masa pemerintahan Taraki adalah kekuatan tenk. Karena saat itu kami tidak memiliki senjata anti tenk, yaitu senjata P2P7. Maka kami mengumpulkan harta kami sedikit demi sedikit untuk membeli senjata tersebut, namun kami tidak mendapatkan barang itu. Jumlah kami saat itu adalah + 350 mujahid. Suatu hari tentara Taraki yang berjumlah ribuan lengkap dengan senjata perangnya, seperti roket, senjata mesin dan kendaraan tenk datang menyerbu, dan terjadilah pertempuran yang sengit antara kami melawan mereka. Pertempuran itu terjadi selama dua hari setengah. Musuh akhirnya kalah dan kami mendapat harta rampasan termasuk senjata anti tenk P2P7, roket, senjata mesin, 8 buah tenk, 1000 tawanan musuh dan setiap tawanan mambawa satu senjata klashinkov.
Kedua: Pertempuran Tahun 1982 M.
Jalaluddin Haqqoni berkata: kami berjumlah 59, diserbu oleh kekuatan yang terdiri dari 220 tenk, mobil panser, pesawat tempur dan didukung oleh 1500 tentara –jumlah ini diketahui dari pengakuan musuh yang ditawan–, akhirnya dari pertempuran dahsyat itu mendapatkan harta ghanimah 54 tenk hancur, 150 tentara komunis tewas dan 100 orang luka-luka. Kami mendapat harta rampasan senjata anti pesawat, beberapa senjata mesin Jerinov, 7 pucuk senjata Klashenkov, satu buah senjata roket 66mm, 280 peluru roket dan 36.000 butir peluru.
Perang Di utara Kota Kabul Setelah Tentara Rusia Masuk Ke dalam Kota
Al Hajj Muhammad menceritakan kepadaku: jumlah mujahidin 120, tentara Rusia 10.000 beserta 800 tenk dan 25 pesawat tempur. Hasilnya, 450 tentara Rusia tewas 130 di antara mereka berasal dari Malaysia, 150 tenk hancur dan 11 mobil dengan muatannya yang berisi amunisi dan bom ranjau.
Pertempuran Kedua Setelah Satu Bulan Pasca Perang Di Utara Kota Kabul
Muhammad Jull menceritakan kepadaku, jumlah mujahidin 500 dan jumlah musuh lebih dari 10.000 tentara dengan perlengkapan perangnya (tenk). Namun akhirnya kami dapat membunuh –dengan izin Allah swt.– 1100 tentara. Satu bulan kemudian, wilayah tersebut menjadi bau busuk mayat tentara kafir.
Jasad Mayajul dan Seikat Bunga Mawar
Muhammad Yasir menceritakan kepadaku, salah satu pengawal syekh Sayyaf bernama Adil Mayajul –juga salah satu komandan umum di kemp Baghlan–, dia mati syahid pada Bulan Rabiu ats Tsani tahun 1420 H. ‘Adil adalah salah satu generasi pertama putra harokah islamiyyah dan dia juga seorang komandan terkenal. Ketika dia syahid, putra-putra dari kabilahnya (kabilah Ahmad Zay), yang berjumlah seratus ribu keturunan bersedih. Mereka yang merasa kehilangan ‘Adil selalu menangis. Suatu ketika di satu malam saudaranya bangun dan berwudhu, lalu shalat dan berdoa kepada Allah swt., seadainya ‘Adil mati syahid perlihatkanlah tanda-tanda kesyahidannya. Kemudian dia tidur, tiba-tiba sesuatu jatuh … maka keluarganya cepat-cepat mengambil lampu dan menyinari benda yang jatuh itu. Ternyata adalah seikat bunga mawar yang sangat indah dan tidak ada bandingannya. Di dalam bunga itu terdapat cairan mengalir seperti madu yang mengeluarkan aroma wangi yang menyebabkan ruangan menjadi harum. Mereka mengumpulkan keluarganya dan memperlihatkan bunga mawar itu sebagai bukti karomah. Kemudian mereka berkata: pada pagi hari kami memperlihatkan bunga itu kepada Muhammad Yasir dan dia meletakkannya di dalam mushhaf al Qur’an. Dan di pagi hari berikutnya bunga mawar itu tidak ada lagi di dalam mushhaf al Qur’an.

Mujahidin Mengantuk
Allah swt. berfirman
“(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penentramanan daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).” QS. Al Anfal:11Disebutkan di dalam mukhtashar Ibnu Katsir milik ash Shabuni:2/90, Abu Thalhah berkata: saya adalah salah satu orang yang pernah mengantuk di perang Uhud. Berkali-kali pedang saya jatuh. Setiap pedang itu jatuh saya mengambilnya, demikian seterusnya. Dan saya melihat mereka berputar-putar di bawah naungan perisainya.
Al hafizh Abu Ya’la berkata dari Ali ra. dia berkata: pada perang Badar tidak ada yang menunggang kuda kecuali al Miqdad. Dan kami semua tertidur kecuali rasulullah saw. yang melaksanakan shalat di bawah pohon, dia menagngis sampai pagi.
Abdullah bin Mas’ud berkata:
“Mengantuk ketika perang adalah keamanan dari Allah swt. Dan mengantuk ketika shalat adalah dari syetan.”
Arsalan Mengantuk
  1. Maulawi Arsalan menceritakan kepadaku, bahwasannya dia mengantuk Ketika terjadi pertempuran di Syahiko selama 10 menit, padahal berbagai jenis bom menjurus kepadanya.
  2. Abdurrahman menceritakan kepadaku, di dalam peristiwa perang di Depki beberapa tenk dan kendaraan perang lainnya yang berjumlah 150-200 menyerbu kami. Akibat banyaknya bom meledak yang bising itu pendengaran para mujahidin sedikit terganggu selama dua atau tiga hari. Kemudian kami tertidur ketika terjadi pertempuran dan kami bangun dengan perasaan sangat nyaman. Kemudian salah seorang mujahid melempar sebuah tenk dan terbakar, dan sebagian percikan apinya menimpa kendaraan mobil yang mengangkut bahan peledak, maka mobil itupun ikut meledak. Pertempuran itu berakhir dengan hasil, dari 7 mobil yang ada 5 darinya menjadi barang rampasan perang.
ALLAH MELINDUNGI PARA MUJAHIDIN

Allah swt. berfirman,
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.” QS. Ali Imran:145 “Berkata Ya’qub:”Bagaimana aku akan mempercayakannya (Bunyamin) kepadamu, kecuali seperti aku telah mempercayakan saudaranya (Yusuf) kepada kamu dahulu”. Maka Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para Penyayang.” QS. Yusuf:64
  1. Akhtar Muhammad terlindas oleh tenk
Muhammad Munjil menceritakan kepadaku di Ghazni, dia berkata: saya melihat dengan mata kepalaku sebuah tenk berjalan di atas tubuh Akhtar Muhammad dan dia tidak mati. Ketika tentara Rusia tahu dia belum mati, mereka kembali melindasnya dan dia tidak mati juga. Kemudian mereka mengambilnya bersama dua orang mujahidin yang lain dan menembaknya dengan tiga senjata mesin dan dia belum mati juga, namun dua mujahid yang lain mati syahid. Ketiganya tersungkur dan setelah itu mereka menimbunnya dengan tanah. Setelah tentara komunis itu pergi Akhtar Muhammad bangun dan kembali bergabung bersama mujahidin. Dia bisa menikmati hidup dan berjihad kembali.
  1. Nashrullah tertembak oleh dua butir peluru dan kedua peluru itu jatuh ke dalam sakunya
Muhammad Munjil menceritakan kepadaku, Nashrullah –salah satu mujahid di Ghazni– menceritakan kepadaku: dia tertembak oleh dua butir peluru, namun tidak melukai tubuhnya malah peluru itu jatuh ke dalam sakunya. Kami memperlihatkan kepada mujahidin yang ada dan mereka membenarkannya.
  1. Hadhrat Syah Tertembak oleh peluru di bagian matanya dan dia tidak buta
Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: Hadharat Syah tertembak oleh peluru doska di bagian matanya, namun dia tidak buta, hanya saja matanya memerah.
  1. 14 bom Napalm meledak
Muhammad Naim –komandan di wilayah Baghman menceritakan kepadaku, dia berkata: sebuah pesawat menjatuhkan 14 bom, semuanya meledak -13 di antaranya sangat dekat dengan dirinya– namun ledakan itu tidak menyebabkan seorangpun terluka.
  1. Tubuh Mujahidin tidak mempan oleh Peluru
Saya (Abdullah Azzam) melihat dengan kedua mataku baju gamis Khaja Muhammad terbakar (tercabik-cabik) oleh ledakan bom mortir. Ledakan itu meninggalkan lima lobang besar, namun ledakan itu tidak melukai tubuh mujahidin kecuali satu orang saja.
  1. Tiga orang mujahid di dalam kemah yang terbakar tidak terluka sama sekali
Ibrahim menceritakan kepadaku, dia adalah saudara laki-laki kandung Jalaluddin, pada tanggal 8 Maret 1983 M dua peluru roket jatuh membakar sebuah kemah di sembilan tempat. Kemah tersebut dihuni oleh tiga orang, namun tidak ada seorangpun yang terluka.
  1. Bajuku terbakar dan 20 orang lainnya juga terbakar, namun tidak ada seorangpun yang terluka.
Ibrahim menceritakan kepadaku, dia berkata: pada tanggal 20 Sya’ban 1402 H, di sebuah pertempuran Bajai, Khausat dan Baktia, beberapa bom jatuh kepada kami dan meladak. Maka kami terkejut celanaku terbakar, demikian juga saya melihat celana Ibrahim terbakar akibat ledakan bom tersebut, namun celana itu masih melekat dan tubuhpun tidak terluka. Mayoritas yang hadir pada saat itu, tali pinggang sebagian mereka terbakar dan putus, demikian pula baju mereka. Akan tetapi tidak ada seorangpun yang terluka.
  1. Mobil Ibrahim Melindas ranjau dan tidak meledak, padahal ketika ranjau itu dilindas oleh tenk seketika itu meledak
Ibrahim menceritakan kepadaku: kami bersama 30 mujahid di Zarmut. Musuh saat itu 300 tentara dengan tenk dan panser namun musuh dapat dikalahkan. Kami pun mendapat harta rampasan yang terdir atas dua senjata mesin, 300 granat dan bom, 30.000 butir peluru dan 6 buah klashenkov. Kami menaruh bahan-bahan peledak di sebuah mobil yang dikendarai oleh Muhammad Rasul dan saya berada di sampingnya. Lalu kami menelindas sebuah ranjau dan tidak meledak. Namun ketika sebuah tenk menelindasnya ranjau itu meledak.
  1. Saya melihat dengan kedua mataku sebuah bom dari senjata RPJ tertembak oleh sebutir peluru, padahal bom itu sedang dibawa oleh seorang mujahid, namun ledakan itu tidak melukainya.
  1. Fathullah menceritakan kepadaku, sebutir peluru membakar saku baju Zargon Syah, ketika itu pula sebuah kaca cermin pecah dan sebuah buku tulis terbakar, namun semuanya tidak melukai tubuhnya.
  1. Fathullah menceritakan kepadaku, ada sebuah pesawat menjatuhkan bom dan membakar sebuah perkemahan, namun api itu tidak membakar para mujahidin yang berada di dalam kemah itu.
  1. Sebuah bom meledak di antara dua orang laki-laki bernama ‘Aqlullah dan di sampingnya Abdurrahim, namun ledakan itu tidak melukai keduanya. Dan komandan Abdurrahman juga menceritakan kepadaku kisah ini.
  1. Beberapa ranjau meladak di bawah tenk yang ditunggangi oleh mujahidin, namun tidak melukai mereka kecuali hanya sorban mereka saja yang terbang.
Fathullah masuk ke sebuah tenk bersama Ibrahim untuk menaklukan benteng Bary, tiba-tiba ada ranjau meledak dari bawah tenk dan sorban mereka terbang, namun tubuh mereka tidak terluka sama sekali.
  1. Abdurrahim menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat seorang perwira Sayyid Abdul ‘Ali keluar dengan baju terbakar akibat tembakan peluru, namun tubuhnya tidak terluka.
  2. Maulawi Yordal –komandan di wilayah Wardak– menceritakan kepadaku, ada 8 pesawat tempur menyerbuku ketika saya melintasi jalan di antara dua desa yang jaraknya kira-kira 10 Km, namun serangan pesawat-pesawat itu tidak melukai tubuhku dan saya melihat pilot pesawat itu serta saya tetap menenteng senjataku.
KARAMAH PARA SYUHADA’

1. Bau wangi para syuhada
Bau wangi darah para syuhada sangat dikenali oleh mujahidin dan mereka dapat mencium bau tersebut dari jarak yang jauh. Allah swt. berfirman,
Tatkala kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir) berkata ayah mereka:”Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku).” QS. Yusuf: 94Ibnu Katsir berkata: yaitu keluar dari mesir dan Ya’qub ‘Alaihissalam berada di Pakistan.
  1. Arsalan menceritakan kepadaku: saya mengetahui bau wangi itu pada malam hari yang gelap gulita di tempat syahidnya Abdul Bashir.
  2. Bau wangi mayat Walijan dapat tercium dari jarak 2,5 Km. Ibrahim, saudara kandung Jalaluddin, bercerita kepadaku, dia berkata: saya pernah berkata kepada salah seorang di sampingku, ini adalah bau wangi orang mati syahid, karena darah syuhada memiliki bau wangi yang khas dan suci yang dapat kami kenali, dan saat itu kami belum tahu jika daerah adalah tempat syahidnya salah seorang mujahidin.
  3. Khoyyal dapat mengetahui suatu tempat salah seorang yang mati syahid dari bau wanginya. Saya pernah mencium bau yang sangat wangi. Maka saya berkata kepada temanku, Aqluddin, di tempat ini pasti ada seorang yang pernah mati syahid. Lalu saya bertanya kepada penduduk setempat dan mereka menjawab bahwa memang di tempat ini ada seorang yang mati syahid.
  4. Bau wangi dari minyak wangi mungkin hanya bertahan sampai satu pekan, namun bau wangi orang mati syahid masih terasa wangi hingga lebih dari tiga bulan. Nashrullah Manshur menceritakan kepadaku, dia berkata: Habibullah, yang mendapat sebutan Yaqut, dia menceritakan kepadaku, dia berkata: Saudaraku mati syahid, setelah tiga bulan, ibuku bermimpi bahwa dia berkata, seluruh lukaku sembuh, kecuali luka di kepala. Maka ibuku ingin membuktikannya. Diapun menggali kuburnya –yang berada dekat dengan kuburan yang lain–, setelah lubang kubur itu tampak, demikian pula kuburan yang ada di sampingnya, kami melihat ada seekor ular berada di atas mayat, lantas ibuku berkata: jangan kamu gali lagi. Saya berkata: Sesungguhnya saudaraku itu mati syahid, tidak mungkin kita mendapati ada ular. Setelah kami dapat menggalinya, tiba-tiba mayat itu mengeluarkan bau wangi hingga menusuk hidung dan hampir saja kami tidak sadarkan diri karena bau yang sangat wangi. Kami mendapatkan luka di bagian kepalanya mengeluarkan darah, lalu ibuku menyentuhnya dan karena itulah jarinya menjadi wangi dan selalu wangi hingga tiga bulan kemudian, sampai sekarang, jarinyapun masih bau wangi seperti minyk kasturi.
2. Para syuhada tidak mau melepas senjata mereka
a. Mir Agha, yang mati syahid di Lokar, dia enggan melepas pistolnya
Zubair Mir Alam menceritakan kepadaku, dia berkata, dia mati syahid dengan menggenggam pistolnya. Beberapa mujahid datang dan berusaha mengambil pistol tersebut, namun dia enggan melepasnya. Ketika mayat Mir Agha di bawa ke rumahnya, sang ayah, Qadhi mir Sultan berkata kepadanya: Wahai anakku, pistol ini bukan milikmu lagi, namun ini adalah milik mujahidin. … lalu pistol itu dilepasnya.
b. Asy Syahid Sultan Muhammad enggan melepas senjata Klasincov di Lokar.
Zubair Mir Alam menceritakan kepadaku, dia berkata: pada Bulan Februari tahun 1983 seorang tentara Rusia berusaha berkali-kali melepas senjata klasincov, namun tidak berhasil. Kemudian mereka kesal dan mengambilnya dengan cara memotong tangannya.
c. Muhammad Syirin menceritakan kepadaku, dia berkata: bahwasannya Muhammad Ismail dan Ghulam Hadharat enggan melepas senjatanya setelah dia mati syahid.
3. Para Syuhada Tersenyum
a. Arsalan menceritakan kepadaku, dia berkata: Abdul Jalil adalah seorang mahasiswa yang shaleh, dia terkena lemparan geranat dari serbuan pesawat udara dan beliaupun syahid. Setelah jenazahnya dishalatkan –karena menurut madzhab hanafiyah, orang mati syahid harus dishalatkan–, ketika itu waktu ashar, mereka mengantarkan jenazah ke rumah orang tuanya dan tidak dikuburkan hingga pagi hari. Beberapa mujahidin yang menunggunya membuka kain yang menutup mukanya dan terlihat oleh mereka Abdul Jalil tersenyum. Mendengar hal itu mujahidin yang lainpun ingin melihatnya, mereka berkata: Abdul Jalil belum mati. Arsalan berkata: dia sudah syahid. Mereka berkata lagi: dia tidak boleh dikubur sampai kita yakin bahwa dia telah mati sejak kemarin sore dan kita harus mengulangi shalat jenazahnya. Arsalan berkata: dia itu sudah mati sejak kemarin sore, ini adalah salah satu karomah orang yang mati syahid.
b. Hamidullah tersenyum
Muhammad Umar, dia adalah komandan tinggi Baghman, dia menceritakan kepadaku, dia berkata: Hamidullah mati syahid bersama kami. Ketika mengkuburkan mayatnya kami mendengar dia tertawa. Saya pun tidak percaya, lalu saya keluar dari lubang kubur dan saya mengusap berkali-kali mataku, mungkin ini adalah mimpi, ternyata itu adalah kenyataan.
  1. Fathullah, dia adalah komandan besar di Haqqoni, dia menceritakan kepadaku, dia berkata: saya menyaksikan syahidnya Shahbat Khan setelah empat hari dikubur, dia tersenyum. Lalu saya bersama mujahidin yang lain penasaran dan menggali kuburnya. Khairullah berkata: sungguh saya melihat dia memandang ke arah kami.
4. Tubuh Para Syuhada Tidak Membusuk
a. Maulawi Abdul Karim menceritakan kepadaku, dia berkata: saya melihat sekitar 1200 orang mati syahid. Saya tidak melihat satupun dari tubuh mereka berubah, dan saya juga tidak melihat seorangpun dari tubuh mereka yang dimakan oleh gerombolan anjing pada saat mereka memakan tubuh mayat orang-orang komunis.
b. Fathullah menceritakan kepadaku, dia berkata: seorang mujahid menceritakan kepadaku, dia berkata: saya punya seorang teman, namanya Hakim, dia pernah berkata: kami pernah mengeluarkan jasad Tamir Khan yang syahid setelah empat bulan dimakamkan. Tubuhnya tidak berubah dan darahnya masih mengalir dengan semerbak bau wangi minyak kasturi.
c. Jalaluddin menceritakan kepadaku di Jadran – Baktia, dia berkata: saya tidak melihat seorang pun dari tubuh orang yang mati syahid itu menjadi makanan anjing. Saya pernah melihat jasad Jalab yang tergeletak selama 25 hari –dan di sekitar jasad beliau tergeletak banyak jasad orang-orang komunis–, gerombolan anjing itu memakan jasad orang-orang komunis, namun tidak menyentuh jasad Jalab yang mati syahid.
DOA MUJAHIDIN DAN PERTOLONGAN ALLAH
  1. Amunisi mujahidin habis, maka Allah swt. memberi kemenangan kepada mereka.
Yordal menceritakan kepadaku di daerah Jagtowardak, dia berkata, kami bertempur melawan tentara komunis selama tujuh hari hingga persediaan peluru kami habis pada hari ketujuh. Pada malam itu pertempuran terjadi dan tentara komunis mendapat serangan dari tiga penjuru –kami tidak tahu dari mana letupan api itu berasal–tentara kafir pun terheran-heran menyaksikan jenis senjata yang ditembakkan ke arah mereka. Sebab mereka juga tidak melihat janis peluru itu sebelumnya. 500 orang kafir tewas, 23 di antara mereka adalah perwira tinggi. Selain mereka ada yang lari dan sebagian lagi lari dengan menawan beberapa orang muslim. Ketika mereka bertanya kepada tawanannya, dari mana kalian mendapatkan peluru itu, kami belum pernah melihat jenis peluru itu sebelumnya.
  1. Saidurrahman menceritakan kepadaku di Baghman, dia berkata: kami pernah kehabisan air di gunung Waijal sehingga kami kelelahan dan tidak mampu melanjutkan perjalanan. Maka kami bertanya kepada komandan semoga dapat mendaptkan air. Mereka pun menjawab, di gunung ini tidak ada air. Kemudian kami berdoa kepada Allah swt., tiba-tiba tidak jauh dari tempat kami beristirahat air memancarkan dari salah satu bebatuan besar. Lalu kami yang berjumlah 45 mujahid menikmati air tersebut.
  2. Khayyal Muhammad, menantu Jalaluddin Haqqoni, menceritakan kepadaku, dia berkata: jumlah kami seluruhnya ada 60 orang yang terbagi di dua tempat yang berbeda. Satu tempat berjumlah 20 mujahid dan di tempat lain berjumlah 40 mujahid. Kemudian datang musuh yang berjumlah kira-kira 1300 tentara dengan 80 kendaraan tempur. Saya berdiri dan berdoa kepada Allah swt. mengucapkan:
“Dan tidaklah kamu itu yang melempar pada saat kamu melemparnya, akan tetapi Allah-lah yang melemparnya.”
Setelah itu saya mengambil sebilah tongkat dan saya mengucapkan “Muka-muka yang jelek” kemudian melemparkan tongkat tersebut ke arah tenk-tenk musuh dan tenk itu terbakar. Peristiwa ini terjadi setelah shalat zhuhur. Tenk pertama yang datang jatuh dari jembatan setelah dilempar dengan senapan mesin kosong oleh mujahidin. Kemudian yang lain melemparnya dengan granat kecil yang jatuh di samping tenk. Melihat hal itu, orang-orang kafir yang mengendarai tenk itu mengira bahwa ada granat di bawah kendarannya sehingga merekapun mengarahkan kendaraan ke tepi jalan, namun sayang, mereka terjebak oleh tanah yang gembur sehingga kendarannya terperangkap dan tenk-tenk yang lainpun menutup jalan. Tentara kafir akhirnya turun dari kendaraan dan menyerah.
Harta ghanimah yang diperoleh adalah : 7 senjata mesin, 21 senjata RPJ, 1600 klasincov, 7 senjata mesin 82mm, 26.000 peluru, 25 mobil panser dan sisanya kami bakar beserta beberapa senjata mesin lainnya.
  1. Abdurrahman menceritakan kepada kami, dia adalah komandan mujahidin di Batur, dia berkata, ada 800-1200 musuh beserta 58 tenk dan mobil. Saat itu kami berjumlah 30 orang laki-laki. Pertempuran terjadi selama tiga hari. Pada hari ke-3, kami hanya memiliki 5 peluru… ketika datang waktu shalat zhuhur kami berkata: kita tidak bisa lagi menahan serang musuh. Setelah kami melakukan shalat zhuhur, kami berdoa. Akhirnya kami bertahan di benteng dan menembak mobil-mobil musuh –dengan izin Allah swt.– mobil itu terbakar. Tentara musuh akhirnya lari dan sebagian mereka menyerah. Harta ghanimah yang diperoleh adalah: 5 kendaraan tenk, senjata mesin, 30 mobil, 16 roket dengan jarak tempuh 9 Km dan senjata klashenkov yang jumlahnya tidak terhitung.
KARAMAH-KARAMAH MUJAHIDN YANG LAIN
Air keluar di wilayah Jardak
Sekelompok dari orang-orang afghanistan ada yang tinggal di daerah Jardak, Pakistan. Tiba-tiba air keluar di daerah tersebut sehingga daerah itu menjadi daerah hijau (subur). Kamudian orang-orang Pakistan merampasnya dan mengusir orang-orang Afghan itu, maka setelah mereka diusir daerah tersebut berubah menjadi kering kembali.
Awan tipis menutup gunung yang menjadi markas mujahidin
Jalaluddin Haqqoni menceritakan kepadaku, dia berkata: di masa pemerintahan Taraqi, kami tidak bisa menyalakan api di gunung yang menjadi markas kami, karena apabila mata-mata musuh melihat kumpalan asap mereka akan melaporkan kepada pihak pemerintah. Maka Allah swt. mengirimkan awan di atas gunung selama satu tahun sehingga asap api pun tidak terlihat karena diselimuti oleh awan.
Burung Bersama Mujahidin
Cerita tentang burung ini diriwayatkan secara mutawatir. Burung-burung itu datang terlebih dahulu sebelum pesawat-pesawat tempur musuh, sehingga mujahidin akan mengetahui jika pesawat-pesawat tempur tersebut akan datang. Dan ketika pesawat itu datang, burung-burung itu terbang di bawah pesawat tempur dengan kecepatan yang sama. Padahal kita tahu bahwa kecepatan pesawat tempur adalah dua atau tiga kali lebih cepat dari kecepatan suara. Para mujahid memiliki firasat yang sama bahwa apabila burung-burung itu ikut serta, maka itu artinya kerugian yang akan menimpa lebih sedikit.
Dan seorang mujahid bernama Muhammad Karim menceritakan kepadaku bahwa dia melihat banyak sekali burung. Dia berkata: saya melihatnya lebih dari 20 kali,… Jalaluddin Haqqoni berkata: saya melihat kejadian seperti itu berkali-kali…. Arsalan berkata; saya melihat peristiwa itu berkali-kali.
Selain mereka adalah Muhammad Syirin, Maulawi Abdul Hamin, Alam Jalla Fadhlu Muhammad, Ja’an Muhammad, Khiyar Muhammad, Wazir Bad Syah, Sayyid Ahmad Syah dan Ali Jaan.
Awan Tipis Melindungi Mujahidin
Muhammad Yasir menceritakan kepadku, dia berkata: saya pernah berada dekat dengan medan pertempuran, di mana pesawat-pesawat Rusia menyerbu mujahidin di wilayah terbuka. Kami berdoa kepada Allah swt., setelah itu tiba-tiba muncul debu hitam memenuhi bumi pertempuran, akhirnya mujahidin selamat.
Abdul Karim Abdurrahim menceritakan kepadaku, dia berkata: suatu ketika ada dua buah tenk mendekat dan mengarahkan moncong meriamnya ke arah kami. Mereka ingin menangkap kami hidup-hidup, maka kami berdoa kepada Allah swt. tiba-tiba debu hitam beterbangan memenuhi wilayah sekitar dan dengan karunia Allah swt. kami dapat selamat.
Beberapa Tenk Hancur Tanpa Ada Perlawanan
Al Qadhi (Abu ath Thahir al Badgesi) pernah bersumpah kepadaku, dia berkata: kami berjumlah 300 mujahid dan kami hanya memiliki kira-kira 15 granat saja. Kami mendapat serangan dari kekuatan 40 tenk dan 15 mobilpanser. Orang-orang komunis itu kalah setelah semua kendaraan tiba-tiba hancur dan hanya tersisa dua kendaraan yang mengangkut pasukan.
Ketika orang-orang komunis, yang tertawan, ditanya sebab mereka hancur, mereka menjawab, lawan kami menggunakan senjata berat, al Haqqi bersumpah, saya melihat peristiwa musuh itu hancur, padahal kami tidak membawa satu pun senjata dan peluru sama sekali.

Demikianlah beberapa karomah yang pernah terjadi di bumi jihad Afghanistan, dan cerita ini diambil dari sebagian nuku "Ayatur Rahman Fi Jihadil Afghan" yang disusun oleh Abdullah Azzam, mujahidin mujahidin Afghanistan adalah contoh dari kaum Salafus Shalih yang selalu mengutamakan Aqidah Islam walau apapun taruhanya, mereka sama sekali menolak segala hukum buatan manusia, sangat berbeda jauh dengan kaum muslimin Indonesia yang senang sekali dengan hukum UUD 45 dan bertuhankan Pancasila dan selalu condong kepada ulama-ulama pecinta dunia yang selalu memadamkan semangat jihad dengan selalu menegaskan bahwa "jihad terbesar adalah perang melawan hawa nafsu", sangat bertolak belakang dengan mujahidin Afghanistan figur figur pilihan yang selalu berpedoman kepada Al Quran dan Sunah Rosul dan oleh karena itulah Allah SWT selalu memenangkan perjuangan mereka. 
PENTINGNYA MEMAHAMI SIRAH NABI (SAW)                        
Ditulis oleh Dewan Asatidz    

Rasulullah (saw) adalah seorang contoh manusia yang paling dimuliakan oleh Allah. Seorang tokoh idola yang seharusnya ditiru. Terutama, bagi siapa saja yang ingin menjadi ahli surga. Nabi (saw) adalah seseorang dengan seluruh perilakunya mengandung kebaikan. membawa kebahagiaan, memberi ketenangan dan menciptakan keharmonisan. Allah SWT memilih Muhammad sebagai rasul-Nya untuk diikuti akhlaknya. Karena hanya dengan mengikuti Muhammad (saw), kebahagaiaan dunia-akhirat bisa tercapai.

Rasulullah (saw) adalah seorang contoh manusia yang paling dimuliakan oleh Allah. Seorang tokoh idola yang seharusnya ditiru. Terutama, bagi siapa saja yang ingin menjadi ahli surga. Nabi (saw) adalah seseorang dengan seluruh perilakunya mengandung kebaikan. membawa kebahagiaan, memberi ketenangan dan menciptakan keharmonisan. Allah SWT memilih Muhammad sebagai rasul-Nya untuk diikuti akhlaknya. Karena hanya dengan mengikuti Muhammad (saw), kebahagaiaan dunia-akhirat bisa tercapai. Mari kita ringkas mengenai pentingnya memahami Sirah Nabi dalam beberapa hal berikut ini :

Pertama : Sirah (perjalanan hidup) Rasulullah (saw), merupakan terjemahan hidup Al-Qur'an yang paling lengkap. Firman Allah : "Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka " ( QS.16:44 ). Begitu juga, Allah SWT menurunkan Al-Qur'an secara barangsur-angsur, sesuai dengan kejadian yang terekam dalam sirah Nabi (saw). Dari sini terlihat dengan jelas bahwa untuk memahami isi Al-Qur'an, kita harus memahami sirah Nabi (saw).

Kedua, Sirah Rasulullah (saw) adalah sirah yang paling agung dan paling lengkap. Terjaga dari penyimpangan dan penyelewengan. Para ulama sepanjang sejarah telah mempertahankan keaslian sirah ini dengan mempertahankan urutan sanad secara ketat. Ketat dalam arti bahwa para perawi sirah ini harus mempunyai kejujuran yang tinggi, dan diantara mereka harus sambung menyambung tanpa putus. Berbeda dengan periwayatan nabi-nabi sebelumnya, kita kesulitan untuk menemukan kisah yang lengkap tentang mereka. Misalnya mengenai masa kecil seorang nabi sebelum Muhammad (saw) dan seterusnya. Kalaupun ada – sebagaimana yang terdapat dalam buku Injil - seringkali periwayatannya sulit dipertanggung-jawabkan keasliannya, bahkan kerap menodai derajat kenabian mereka yang pada dasarnya identik dengan kesucian dan kemuliaan akhlak.

Ketiga, perjalanan hidup Rasulullah sangat transparan, tidak ada yang rahasia, dan tidak ada yang disembunyikan. Dari sejak masuk kamar mandi, cara tidur, cara masuk dan keluar rumah, cara bergaul dengan istri-istri, hingga kepribadaian sebagai seorang ayah, sebagai seorang teman dari sahabat-sahabatnya, seorang penglima perang, seorang pemuka agama, dan sebagai seorang pemimpin negara.

Dan yang menarik, bahwa semua sisi dari dimensi hidup yang baru saja kita sebutkan, merupakan cerminan kebaikan, contoh akhlak yang paling mulia, dan tauladan yang patut diikuti. Allah berfirman : " Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan ( kedatangan ) hari Kiamat dan di banyak menyebut Allah " ( QS.33:21 ). Keempat, siapapun yang membaca sirah Rasulullah (saw) pasti akan menemukan bahwa beliau adalah manusia biasa. Makan dan minum seperti kita. Mendapatkan ujian dan kesulitan hidup. Diusir dari kampung halamannya. Dihina dan disiksa oleh orang-orang yang membencinya. Seringkali kelaparan kerena kefakirannya. Namun, karena ketabahan yang sangat tinggi, Muhammad (saw) sanggup menahan lapar dengan penuh izzah (kehormatan). Dan karena kesabaran, beliau tidak pernah mengeluh sekalipun harus melakukan hijrah. Lantaran kegigihan, beliau sanggup menghadapi segala cobaan yang dihadapi. Karena keteguhan iman beliau tidak pernah putus asa. Dan berkat kesungguhan menjalani sunnatullah, Nabi (saw) mengambil segala sebab dan proses yang benar, dan bertawakkal kepada Allah secara mendalam. Akhirnya, Nabi (saw) mencapai kemenangan.

Sungguh tidak ada alasan bagi siapapun untuk mengatakan bahwa rahasia keberhasilan Muhammad dalam berda'wah adalah karena semata kerasulannya, seperti halnya seorang jagoan dalam sebuah film, yang sutradara telah menentukan ia pasti menang, kendati ia dengan atau tanpa berusaha. Tidak, Rasulullah bukan – dan tidak bisa diumpamakan sama sekali dengan - seorang jagoan dunia film. Beliau hidup di alam nyata. Beliau pernah kalah, dalam perang Uhud karena sebab-sebab tertentu. Dengan demikian, anggapan salah jika mengatakan, "wajar kalau Muhammad (saw) berhasil. Beliau kan Rasulullah, tidak bisa diumpamakan dengan kita". Pernyataan seperti itu, ternyata tidak hanya memperlemah keimanan dan kesungguhan kita untuk mengikuit jejak Rasulullah (saw) dengan sesungguh-sungguhnya dalam perjuangan menegakkan Islam di muka bumi. Melainkan justru dari sinilah munculnya berbagai penyakit umat yang kemudian menyebabkan kelumpuhan, keterpurukan, saling menggerogoti kekuatan yang ada, perpecahan berantai dalam tubuh masyarakat Muslim yang berujung dengan kemunduran umat Islam.

Wallalhu a’lam bisshowab.

Translate